Raih Medali Emas dan Perak Sea Games, Sertu (K) Ni Kadek, Dedikasikan untuk Rakyat Indonesia

JAKARTA,tniad.mil.id,- Sertu (K) Ni Kadek Anny Pandini dedikasikan medali emas dan perak yang diperolehnya di Sea Games 2019 Filipina, bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Sertu (K) Ni Kadek Anny Pandini, saat ditemui usai menerima penghargaan dari Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabesad, Jakarta, (Selasa, 17/12/2019).

Anny bersama 35 orang rekannya sesama atlet TNI AD, berhasil mempersembahkan 10 medali emas, 16 perak dan 8 perunggu.

Wanita berparas ayu kelahiran Tabanan ini menceritakan bahwa, dirinya terjun dalam olahraga bela diri Judo, ketika masih duduk di bangku SD dan berusia 11 tahun. Dengan bakatnya tersebut, pada kesempatan pertama terjun di Sea Games 2011, Anny langsung menyabet medali perak

“Tahun 2006, ketika itu masih berusia 13 tahun, ikut kejuaraan nasional di Ciloto Jawa Barat dan baru terpilih masuk Pelatnas di Ciloto Puncak Jawa Barat untuk persiapan tampil di Sea Games XXVI tahun 2011 Jakarta-Palembang,’’ ujarnya.

“Di Sea Games 2011, saya berhasil meraih medali perak, dan selajutnya di Sea Games XXVII tahun 2013 Myanmar, meraih medali perunggu,’’ terangnya.

Dikatakan Anny lebih lanjut, disela-sela mengikuti Pelatnas untuk mengikuti turnamen nasional, dirinya bergabung menjadi prajurit Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad) pada tahun 2014.

Karakter dan kedisiplinannya yang dibentuk semenjak kecil, menjadikan Anny menjadi lulusan terbaik Sekolah Calon Bintara (Secaba) pada tahun 2014. Ketika itu, Anny memperoleh nilai terbaik dari aspek perilaku, akademik dan jasmani, serta dirinya menjadi Ketua Senat yang memimpin 116 siswa.

“Dinas pertama saya di Jasmani TNI AD (Disjasad) Cimahi Bandung, dan tahun 2015, karena statusnya masih atlet Tabanan, saya dipanggil KONI Tabanan untuk mengikuti kejuaraan Porprov Bali XII, 2015 di Singaraja. Saat itu berhasil meraih medali emas dan dipanggil Pelatnas untuk persiapan berbagai turnamen tingkat dunia,’’ ucap Anny.

Anny mengaku sempat mengalami kekecewaan, karena gagal menyumbangkan medali, akibat cedera saat berlaga di Asian Games 2018 di Jakarta.

“Saya sempat mengalami cedera saat melawan atlet Judo Kazakhstan, Sevara Nishanbayev di babak penyisihan,’’ jelasnya.

“Setelah di cek medis, ternyata siku kiri saya retak dan lepas, tapi lepasnya itu sudah terpasang kembali karena waktu itu saya tidak menyerah, jadi lepas dan patahnya bersamaan,’’ urai Anny.

Meski harus mendapat perawatan khusus dan terapi rutin, namun dirinya tetap melakukan latihan penguatan otot-otot lainnya untuk mendukung kesembuhan cedera yang dialaminya.

“Saat mulai membaik, saya tetap latihan sesuai kebutuhan saja, gak terlalu berat, latihan fisik dan Judo saja, tapi belum (sampai) dibanting,” ucapnya.

“Sembari latihan setiap hari selama dua jam, saya tetap melakukan terapi seperti penguatan, massage dan pengobatan infra red,” katanya.

Saat itu, lanjutnya, berkat perhatian dan motivasi yang selalu diberikan dari orang-orang di sekeliling, dirinya bisa bangkit dalam waktu yang tidak lama.

“Kedua orang tua dan keluarga, rekan satu tim, pengurus judo, Jasdam IX/Udy serta keluarga besar Kodam IX/Udy sangat mendukung dan memberikan motivasi kepada saya,’’ tuturnya.

“Selain kepada mereka yang telah mendukung serta memotivasi sehingga saya dapat tegar sampai saat ini, medali emas dan perak yang saya raih di Sea Games 2019 Filipina ini, saya dedikasikan pula kepada seluruh rakyat Indonesia,’’ pungkas Anny.(Dispenad).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *